Senin, Oktober 27, 2008

Breaking The Limit

Hola, readers! Apa kabar?

Sebelumnya gw mau minta maaf kalo belakangan ini postingan gw isinya sampah semua. Apalagi postingan gw sebelum ini kepotong gitu. Kayaknya gw salah waktu nge-copy-nya. Eniwei, nevermind of that, okay?

Sekarang keadaan gw udah jauh lebih baik.

Setelah beberapa minggu kerja keras, tidur di beskem, begadang, mandi jarang(err... yang ini kayaknya udah dari dulu deh :p), semuanya demi satu acara: Wisuda FSRD.

Terus, gimana hasilnya?

Hasilnya... SUKSES!!

Wisudawan berhasil dijemput dan diarak dari Sabuga hingga gedung SR. Kolaborasi musik dan perform di Plaza Widya berhasil mendapat tepuk tangan dari penonton. Kita pulang dengan kostum gak lengkap, which means orang-orang pada suka kostum kita. Meskipun properti terbilang kurang sukses, tapi it doesn't really matter. Yang paling penting adalah kenyataan bahwa kita berhasil melewati batas kita sendiri. Kita berhasil mendobrak tembok yang menghadang di hadapan kita. Gw bangga sama angkatan gw yang udah berhasil bikin acara ini sukses. Buat kakak-kakak senior yang udah ngebantu kita selama proses pengerjaan dan hari-H wisudaan. saya mewakili teman-teman TPB SR 2008 mengucapkan terima kasih banyak atas segaala perhatian yang telah kakak-kakak berikan *taking a bow*

Kita berhasil bikin wisudaan pertama ini sukses. Langkah awal yang bagus. Tapi di atas itu semua, ada hal esesnsial yang penting dari wisudaan. Bukan bagus atau buruknya, bukan kehebohannya, bukan apa-apa melainkan kebersamaan dan kekeluargaan yang tercipta berkat acara ini. Segala pressure dan kerja keras yang dilakukan bareng-bareng ini membuat rasa kekeluargaan satu angkatan meningkat. Kita jadi makin kenal, makin dekat, dan makin sayang satu sama lain. Misha, performer inti yang jadi bagian paling menentukan dari klimaks perform, nangis terharu di hadapan kita semua. Arya, danlap wisudaan ini, bilang dengan tulus, "Gw sayang kalian!" di depan satu angkatan. We fell the same way too, Arya. Each of us.

Langkah pertama TPB SR 2008 menuju The True SR berhasil dilalui dengan baik. Masih ada langkah-langkah selanjutnya yang menanti untuk dilalui dengan lebih baik lagi. Wisudaan ini harus jadi wisudaan paling jelek. Wisudaan selanjutnya harus lebih sukses lagi. Tiba-tiba gw teringat kata-kata Kak jibril, ketua angkatan 2004, salah satu wisudawan: "Kalian harus sombong! Maka sombonglah! Dan bertanggungjawablah atas kesombongan itu!"

Well, can't say I'm 100% agree with that, but... You got a point, Kak Jibril.

10 komentar:

Unknown mengatakan...

woi...klo kita kerja secara kebersamaan eh kekeluargaan...pasti hasil akhirnya Happy ending...

Shintung mengatakan...

kok ndak ada poto²nya nihh??

Paams mengatakan...

setuju soal sombong menyombong itu, walaupun sama kya elo gue gak 100% setuju, menanggung jawabkan kesombongan kan soal harga diri+gengsi ;p

Unknown mengatakan...

gue setujuuu... gue suka cara senior lo nyemangatin orang lain! gue catet diotak ah! hehe

rind, mengatakan...

gw nonton! dari lantai 2 labtek 5..
seru bgt.. XDD
tariannya itu lho~ haha..
hebat hebat!!

for the chaos of our life,
BERUSAHA (berikhtiar)= urusan raga mengikuti sunnah,
PASRAH (bertawakal)= urusan hati dalam beriman kepada Yang Di Atas
:)
semangat kawan!

Anonim mengatakan...

sombong itu menengadahkan kepala terus ngeliat ke atas..lama2 pegel kan ?? *maksudnya si cape nyombong terus* haha.. walopun maksud kata senior lo itu buat nyemangatin si,,

tammi prasetyo mengatakan...

hahaha

"Kalian harus sombong! Maka sombonglah! Dan bertanggungjawablah atas kesombongan itu!"

khas anak SR banget
but, i agree with that
dan maka sombonglah sambil terus mengeluarkan kemampuan lo!

cieee sukses nih acara wisudanya
nanti tinggal nunggu cerita Anti aja biar lebih lengkap :)

Anonim mengatakan...

Ah, dari zaman dulu seperti itu saja yah kata2 mutiaranya, tidak kreatif.

*kabur sebelum dilemparin batu*

aldy mengatakan...

harun kamera lo senen gue balikin yah..soriii

Rizki Nur Jannah mengatakan...

ki gag jdi nontonn.
tugaaasss!