Dag-Dig-Dug Belalang Kuncup

Setelah sempet berhari-hari deg-degan nungguin hasil USM ITB, akhirnya hasilnya diumumin juga. Selama nunggu jantung gw deg-degan terus, gak mau berhenti (ya iyalah, kalo berhenti namanya mati). Pertanyaannya, apakah gw diterima di FSRD ITB seperti yang gw inginkan? Jawabannya...

Yap, gw keterima! Hoorreeeee!!!

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, sungguh Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan Doa!

*sujud syukur*

Gw nyaris gak percaya waktu ngeliat halaman ini. Gw bener-bener seneng. Dan yang lebih bikin gw seneng lagi, temen-temen Bintang Merah gw seperti, Sartom, Diaz, dan Keke juga diterima di FSRD ITB. Gak percuma gw gak masuk dua hari sebelum USM ITB buat nginep di Bintang Merah.

Gw bener-bener larut dalam euforia. Gw peluk temen-temen gw. Waktu Sartom nelpon ngabarin dia juga diterima, gw makin seneng aja. Gw girang bukan kepalang. Gw tertawa bahagia penuh kemenangan. Gw muter-muter kayak Casper ketabrak helikopter. Gw peluk tiang. Gw kehabisan kata-kata buat ngungkapin rasa seneng gw.

Impian gw jadi kenyataan. Gw berhasil diterima di FSRD ITB, kampus impian gw. Gw jadi inget ayat-ayat ini:

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad),

Dan Kami meringankan bebanmu yang berat,

Yang memberatkan punggungmu

Dan Kami tinggikan namamu

Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan

Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan

Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah (urusan yang lain) dengan sungguh-sungguh

Dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap (Q.S. Al-Insyirah, 8 : 1-8)

Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan (Q.S. Ar-Rahmaan, 55 : (diulang 31 kali dalam surat tersebut)

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Sekarang, tantangan yang ada di depan gw adalah UAS dan UAN. Bukan sesuatu yang bisa diremenkan. Waktunya belajar, tanpa beban. UAS dan UAN, hantam!